Vozzy

Emas-Minyak Iran Perkasa: Amerika Gigit Jari?

Baca analisis mendalam tentang kerjasama emas-minyak antara Iran dan negara-negara BRICS. Apakah strategi ini akan menggoyahkan dominasi dolar AS dan membuat Amerika Serikat gigit jari? Temukan jawabannya di sini!
What We Think, We Become

Pada pertengahan Juni 2025, tensi antara Israel dan Iran mencapai titik didih. Iran meluncurkan serangkaian rudal balistik ke wilayah Israel, sebagai respons atas serangan udara yang menghantam fasilitas nuklir dan militer mereka.

Serangan balasan ini memicu reaksi keras dari komunitas internasional. Negara-negara besar seperti Rusia, China, dan anggota Uni Eropa mendesak kedua belah pihak untuk segera menghentikan kekerasan dan mencari solusi damai melalui dialog.

Beberapa rudal Iran dilaporkan berhasil menembus sistem pertahanan udara Iron Dome Israel, menghantam target sipil, termasuk sebuah rumah sakit di Beersheba. Insiden ini memicu kecaman global dan meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi konflik yang lebih luas.

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menegaskan bahwa Iran tidak akan terlibat dalam negosiasi dengan Amerika Serikat selama agresi Israel terhadap negaranya belum dihentikan. Pernyataan ini disampaikan menjelang kunjungan Araghchi ke Jenewa, Swiss.

Presiden Amerika Serikat, melalui Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt, menyatakan bahwa keputusan mengenai kemungkinan negosiasi dengan Iran akan diambil dalam dua minggu mendatang. Ia juga dijadwalkan bertemu dengan diplomat Eropa untuk membahas perkembangan konflik di Timur Tengah.

Israel merespons serangan Iran dengan melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap situs-situs strategis di Iran, termasuk kompleks nuklir di Natanz dan Arak. Sementara itu, Amerika Serikat aktif berupaya melakukan deeskalasi, namun juga mempertimbangkan opsi militer jika konflik terus meluas.

Ketegangan geopolitik ini berdampak pada pasar keuangan global. Pada hari Kamis, harga emas dunia mengalami kenaikan tipis, didorong oleh meningkatnya ketidakpastian dan melemahnya dolar AS. Pada perdagangan kemarin harga emas dunia naik tipis 0,11% di level US$3.372,28 per troy ons. Pada perdagangan hari ini hingga pukul 06.22 WIB, harga emas dunia di pasar spot melemah 0,14% di posisi US$3.367,68 per troy ons.

Analis memprediksi potensi kenaikan harga emas akan terus berlanjut, bahkan bisa menembus level US$120-US$140 per troy ons.

Kedua negara saling menyalahkan atas eskalasi konflik, sementara dunia internasional terus memantau situasi dengan cemas, khawatir akan terjadinya perang regional yang lebih besar.

Share This Article

Related Articles

Type above and press Enter to search.