Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, mengambil langkah proaktif untuk mengatasi potensi konflik di sektor pariwisata. Pada pekan mendatang, dijadwalkan pertemuan penting yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan wisata dari Desa Ekas, Lombok Timur, serta Dusun Awang, Lombok Tengah.
Inisiatif ini muncul sebagai respons terhadap isu pengusiran boatman yang dilakukan oleh Bupati Lombok Timur, Haerul Warisin. Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi wadah dialog konstruktif untuk meredakan ketegangan yang mungkin timbul akibat kebijakan tersebut.
Menurut rencana, pertemuan yang akan di gelar pada (27/06/2025) akan membahas solusi terbaik untuk semua pihak. Gubernur Iqbal menekankan pentingnya menjaga iklim investasi dan pariwisata yang kondusif di NTB. Ia berharap, melalui musyawarah mufakat, dapat ditemukan jalan tengah yang adil dan berkelanjutan bagi seluruh pelaku wisata.
Sektor pariwisata merupakan tulang punggung perekonomian NTB. Oleh karena itu, stabilitas dan harmoni antar pelaku wisata menjadi kunci utama untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus memfasilitasi dialog dan mencari solusi terbaik demi kemajuan bersama.
Berikut adalah tabel yang merangkum poin-poin penting dari rencana pertemuan tersebut:
Agenda | Peserta | Tujuan |
---|---|---|
Pertemuan dengan pelaku wisata | Pelaku wisata Desa Ekas & Dusun Awang | Meredakan ketegangan akibat pengusiran boatman |
Fasilitasi dialog | Gubernur NTB, Bupati Lombok Timur, pelaku wisata | Mencari solusi terbaik dan berkelanjutan |
CNBC Indonesia akan terus memantau perkembangan situasi ini dan memberikan laporan terkini kepada Anda.