Jakarta, 20 Juni 2025 - PT Pertamina International Shipping (PIS) meningkatkan pengawasan operasional kapal di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik global. Fokus utama adalah keselamatan armada yang melintasi rute internasional, terutama di wilayah Arabian Gulf dan Terusan Suez.

Muhammad Baron, Corporate Secretary PIS, menegaskan komitmen perusahaan untuk menjaga keamanan armada dan kelancaran pasokan energi. Peningkatan kewaspadaan ini merupakan respons terhadap dinamika regional yang berkembang.

“PIS terus mengantisipasi dinamika regional dan berkomitmen menjaga keselamatan armada untuk memastikan kelancaran operasional dan keamanan pengangkutan energi,” ujar Baron.

Pertamina secara berkala memantau kapal-kapal pengangkut minyak yang beroperasi di wilayah tersebut. Prioritas utama adalah kapal yang membawa minyak mentah ke Indonesia. Seluruh kapal yang berlayar di rute internasional saat ini dalam kondisi aman.

Selain itu, PIS telah menyiapkan rute alternatif untuk memastikan kelangsungan rantai pasok energi. Langkah ini diambil sebagai antisipasi terhadap potensi gangguan akibat konflik geopolitik.

Terkait harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Pertamina terus mengevaluasi berbagai faktor yang memengaruhi, termasuk harga minyak mentah dunia, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS, dan kebijakan pajak. Penyesuaian harga BBM non-subsidi dilakukan secara berkala setiap bulan.

Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina, menjelaskan bahwa evaluasi harga BBM akan dilakukan pada akhir Juni 2025 untuk penetapan harga di bulan Juli 2025. Penyesuaian harga BBM non-subsidi akan dilakukan seperti biasa pada tanggal 1 Juli 2025.

Pertamina terus memantau perkembangan konflik antara Iran dan Israel untuk mengantisipasi dampaknya terhadap operasional dan harga BBM. Kewaspadaan ditingkatkan untuk memastikan pasokan energi tetap aman dan stabil.

Berikut adalah rangkuman langkah-langkah yang diambil Pertamina: