Vozzy

Putin Terancam? Ekonomi Rusia Resesi, Kekuatan Terkikis.

Putin terancam? Ekonomi Rusia mengalami resesi dan kekuatan militernya terkikis akibat konflik berkepanjangan. Analisis mendalam tentang tantangan yang dihadapi Putin dan dampaknya terhadap stabilitas Rusia.
What We Think, We Become

Pada tanggal 20 Juni 2025, perdebatan sengit mengenai kebijakan moneter Rusia mencuat ke permukaan, dengan para pejabat pemerintah dan pelaku bisnis mendesak Bank Sentral untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut guna merangsang pertumbuhan ekonomi.

Sebelumnya, Bank Sentral telah menurunkan suku bunga dari level tertinggi dalam dua dekade pada awal Juni, menjadi pemangkasan pertama sejak September 2022. Namun, para ekonom telah lama memperingatkan bahwa investasi publik yang besar dalam industri pertahanan saja tidak cukup untuk menjaga momentum ekonomi Rusia.

Wakil Perdana Menteri Alexander Novak menyatakan di forum ekonomi utama Rusia di Saint Petersburg bahwa Indikator menunjukkan perlunya menurunkan suku bunga. Bank Sentral, setelah menurunkan suku bunga dari 21% menjadi 20%, mengakui bahwa inflasi Rusia mulai terkendali, tetapi menekankan bahwa kebijakan moneter akan tetap ketat untuk jangka waktu yang lama.

Meskipun menghadapi sanksi besar-besaran dari Barat, ekonomi Rusia menunjukkan ketahanan yang tak terduga pada tahun 2023 dan 2024, didorong oleh pengeluaran negara yang besar untuk militer. Novak, yang mengawasi portofolio energi utama Rusia, menyerukan agar beralih dari pendinginan terkendali ke pemanasan ekonomi.

Namun, pertumbuhan ekonomi Rusia melambat lebih dari tiga tahun setelah serangannya ke Ukraina. Seruan untuk pemotongan biaya pinjaman muncul setelah menteri ekonomi Moskow memperingatkan bahwa negara itu di ambang resesi.

Andrey Gangan, kepala departemen kebijakan moneter Bank Sentral, memperingatkan bahwa Pemotongan suku bunga acuan yang sederhana dan cepat tidak mungkin mengubah banyak hal saat ini, kecuali... peningkatan tingkat harga, menggambarkan situasi ekonomi saat ini sebagai sesuatu yang menyakitkan.

Bank Sentral menolak tekanan untuk pemangkasan lebih lanjut, menunjuk pada inflasi sekitar 10 persen, lebih dari dua kali lipat target empat persennya. Perdebatan publik ini mencerminkan ketegangan antara kebutuhan untuk mengendalikan inflasi dan keinginan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Rusia melambat menjadi 1,4% year-on-year (yoy) pada kuartal pertama, angka kuartalan terendah dalam dua tahun. Masa depan kebijakan moneter Rusia dan dampaknya terhadap ekonomi tetap menjadi topik perdebatan yang intens.

Tabel Perbandingan Suku Bunga:

Periode Suku Bunga
Sebelum Juni 2025 21%
Setelah Awal Juni 2025 20%

Share This Article

Related Articles

Type above and press Enter to search.