Dalam sebuah acara Economic Update CNBC Indonesia di Jakarta, Jumat (20 Juni 2025), seorang pakar ekonomi menjelaskan potensi dampak kenaikan tarif impor aluminium oleh Amerika Serikat.
Menurutnya, kebijakan ini tidak akan membebani perusahaan eksportir, melainkan akan ditanggung oleh konsumen AS. Kenaikan tarif impor secara langsung akan memengaruhi harga jual produk aluminium di pasar Amerika.
“Yang bayar tarifnya siapa? Bukan kita sebagai penjual, tapi pembeli,” tegasnya. Ia menambahkan bahwa harga pokok penjualan (COGS) produk aluminium sangat bergantung pada biaya material.
Dengan demikian, kenaikan tarif impor akan menjadi beban tambahan bagi konsumen AS yang membeli produk-produk yang menggunakan aluminium sebagai bahan baku utama. Implikasi lebih lanjut bisa berupa inflasi dan penurunan daya beli masyarakat.
Kesimpulannya: Kenaikan tarif impor aluminium oleh AS berpotensi memicu kenaikan harga bagi konsumen di negara tersebut, bukan membebani perusahaan eksportir.