Jakarta, 20 Juni 2025 - Industri penerbangan Indonesia saat ini bergulat dengan serangkaian tantangan krusial, terutama yang berkaitan dengan efisiensi operasional. Ary Mercyanto, Chief Commercial Officer Flyjaya, menyoroti bahwa biaya operasional yang tinggi, khususnya harga avtur yang terus melonjak, menjadi perhatian utama bagi maskapai penerbangan.
Lebih lanjut, Ary menjelaskan bahwa pasar aviasi global tengah menghadapi kendala serius, yaitu kelangkaan pesawat jenis ATR. Hal ini disebabkan oleh disrupsi rantai pasokan yang signifikan di tingkat produsen. Kondisi ini tentu berdampak pada ketersediaan armada dan kemampuan maskapai untuk memenuhi permintaan pasar.
Namun, di tengah tantangan tersebut, Ary memberikan apresiasi terhadap regulasi yang berlaku saat ini. Ia menilai bahwa kebijakan pemerintah telah cukup mendukung pertumbuhan industri penerbangan yang sehat dan berkelanjutan. Regulasi yang adaptif dan responsif terhadap dinamika pasar sangat penting untuk menjaga daya saing maskapai nasional.
Ary juga melihat potensi besar untuk pengembangan lebih lanjut di sektor ini, terutama di wilayah-wilayah yang belum terjangkau layanan penerbangan secara optimal. Flyjaya sendiri telah mengambil langkah strategis dengan memfokuskan diri pada armada ATR, mengingat adanya peluang pasar yang menjanjikan di rute-rute regional dan perintis.
Dalam dialog bersama Bunga Cinka di Program Closing Bell CNBC Indonesia, Ary Mercyanto menekankan pentingnya inovasi dan efisiensi dalam menghadapi tantangan industri. Ia juga optimis bahwa dengan dukungan regulasi yang tepat dan strategi bisnis yang adaptif, industri penerbangan Indonesia akan terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian nasional.
Tantangan Utama Industri Penerbangan:
- Biaya operasional tinggi (terutama harga avtur)
- Kelangkaan pesawat ATR akibat gangguan rantai pasok
Peluang Pengembangan: Wilayah yang belum terlayani maksimal.