Jakarta, [Tanggal Artikel Dibuat] – PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menegaskan komitmennya terhadap bisnis berkelanjutan melalui serangkaian praktik penting di sektor pertambangan. Perusahaan menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara operasional bisnis, pelestarian lingkungan, dan tanggung jawab sosial.
Menurut Bernardus Irmanto, Plt Presiden Direktur Vale Indonesia, kunci utama dalam bisnis pertambangan adalah peningkatan kualitas hidup. Ini mencakup tidak hanya produk tambang dan nikel, tetapi juga peningkatan kualitas hidup masyarakat di seluruh dunia, terutama di sekitar area pertambangan.
“Ketika kita berusaha meningkatkan kualitas hidup dunia, jangan lupakan kualitas hidup masyarakat di sekitar kita,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa transparansi dalam kegiatan pertambangan dan pelestarian lingkungan adalah aspek krusial.
Vale Indonesia berupaya meminimalkan dampak penambangan dan merehabilitasi lahan secepat mungkin setelah proses penambangan selesai. Sebagai contoh, perusahaan telah merehabilitasi lahan di dalam dan di luar konsesi hampir tiga kali lipat dari lahan yang dibuka selama lebih dari 50 tahun beroperasi.
“Bagi saya pribadi dan perusahaan, keberlanjutan adalah behavior. Keterbukaan dan transparansi adalah bukti bahwa kami melakukan hal-hal yang baik terkait dengan keberlanjutan,” jelasnya di Sorowako, Sulawesi Selatan.
Perusahaan juga memperhatikan kegiatan pascatambang, termasuk penanaman kembali lahan yang sudah tidak dioperasikan. Selain itu, Vale Indonesia menjaga emisi karbon dalam hilirisasi nikel dengan menggunakan energi bersih dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
“Kami mengoperasikan tiga PLTA yang memproduksi 365 MW listrik, dan 100% proses peleburan kami menggunakan energi dari PLTA,” tambahnya. Hal ini menjadikan pabrik Vale di Sorowako sebagai pabrik RKEF dengan intensitas emisi karbon terendah di Indonesia.
Vale Indonesia beroperasi di dekat tiga sistem danau, termasuk Danau Matano, Danau Toguti, dan Danau Mahalona. Selama lebih dari 50 tahun beroperasi, kualitas air Danau Matano tetap terjaga dengan baik.
Perusahaan menegaskan komitmennya untuk mengurangi permasalahan dunia terkait krisis iklim dengan pendekatan yang tidak menciptakan krisis baru atau meminimalkan dampak negatif. “Bahkan, kalau bisa, kami berdampak lebih positif kepada lingkungan dan masyarakat,” tandasnya.
Vale Indonesia juga berkontribusi kepada negara melalui pembayaran pajak, royalti, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Perusahaan berupaya menjalankan bisnisnya dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan dan sosial yang bertanggung jawab.