Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia. Meskipun sebagian daerah telah memasuki musim kemarau, dinamika atmosfer yang kompleks memicu kewaspadaan terhadap hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi.
Dalam rilis Prospek Cuaca Mingguan periode 20-26 Juni 2025, BMKG menyoroti bahwa beberapa wilayah seperti Kalimantan, Maluku, dan Papua masih akan didominasi oleh hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat. Selain itu, terpantau adanya Bibit siklon tropis 97S di Samudra Hindia Barat Daya Banten, serta daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dan pertemuan angin (konfluensi) di berbagai wilayah perairan Indonesia.
Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian I Juni 2025 yang dirilis pada 16 Juni 2025 menunjukkan bahwa 19% wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau. Namun, intrusi udara kering dari selatan dapat menyebabkan ketidakstabilan atmosfer dan memicu pertumbuhan awan hujan di wilayah yang berada di sisi depan batas intrusi udara kering tersebut.
BMKG menjelaskan bahwa faktor lokal, seperti topografi kompleks di Sumatra, Kalimantan, dan Papua, turut memengaruhi cuaca di Indonesia. Aktivitas MJO spasial, gelombang Rossby equatorial, dan Kelvin diperkirakan masih akan berpropagasi di wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan, yang dapat memicu peningkatan curah hujan.
Meskipun indeks IOD dan ENSO diprediksi Netral hingga semester kedua tahun 2025, yang berarti tidak ada indikasi La Nina, anomali OLR menunjukkan potensi peningkatan awan konvektif di sebagian besar wilayah Indonesia. Hal ini mengindikasikan potensi peningkatan curah hujan.
BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi peningkatan hujan dengan intensitas sedang di berbagai wilayah, termasuk Aceh, Sumatra Utara, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Jakarta, Jawa Barat, NTB, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
BMKG terus menekankan pentingnya untuk memantau informasi cuaca dari sumber resmi secara berkala dan mengambil langkah mitigasi yang diperlukan guna mengantisipasi serta mengurangi dampak risiko bencana hidrometeorologi di wilayah masing-masing, tegas BMKG.
Berikut adalah daftar wilayah yang perlu mewaspadai potensi cuaca ekstrem:
Wilayah | Potensi Cuaca |
---|---|
Aceh, Lampung, Banten, Jawa Barat, Kalimantan Timur, NTB, NTT, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Selatan | Hujan Lebat |
Sumatra Utara, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Jakarta, Jawa Barat, NTB, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, Papua | Hujan Sedang |